Teori Permintaan
Permintaan (demand) adalah jumlah suatu barang yang mau dan dapat dibeli konsumen pada berbagai kemungkinan harga dengan asumsi caterisparibus. Suatu permintaan efektif jika paling tidak mempunyai unsur membutuhkan, mau dan mampu. Menginginkan seuatu barang (membutuhkan) belum berarti membelinya. Hal ini disebabkan bahwa membeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan tetapi tingkat harga barang tersebut. Faktor inilah permintaan efektif.
Menggambarkan kurva permintaan dalam grafik, sumbu vertikal menunjukan harga persatuan barang (P, price) dan sumbe horizontal menunjukan kuantitas (Q, quantity) barang yang diminta. Garis permintaan DD menunjukan hubungan antara kuantitas barang yang mau dibeli dengan tingkat harga. Sepanjang garis permintaan tersebut merupakan kombinasi dari jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga.
Dari kurva permintaan di atas terlihat bahwa arah garis (slope) adalah turun dari kiri atas ke kanan bawah atau arah garis yang negatif. Bentuk arah garis tersebut dijelaskan dengan hukum permintaan, yaitu kenaikan harga barang mengakibatkan permintaan barang tersebut turun, sebaliknya, penurunan harga barang mengakibatkan kenaikan permintaan barang.
Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut antara lain :
- Pengaruh penghasilan (income effect)
Kenaikan harga suatu barang bagi yang mempunyai penghasilan tetap, akan menurunkan jumlah permintaannya dengan membeli lebih sedikit dibandingkan permintaan sebelumnya. Misalnya : andaikan seseorang mempunyai penghasilan Rp. 90.000,- dan diperuntukan untuk membeli buku dengan harga Rp. 10.000,- jumlah permintaannya adalah 9 buku. Tetapi, jika harga buku yang akan dibeli naik menjadi Rp. 15.000,- dengan jumlah uang yang sama akan menurunkan permintaan menjadi 6 buku.
- Pengaruh Subtitusi (Substitution Effect)
Kenaikan harga suatu barang A, cenderung akan mengganti permintaannya terhadap barang B yang sifat relatif sama dan lebih murah (belum terjadi kenaikan harga). Misalnya : andaikan harga lipstik merk A naik, wanita cenderung untuk menggantikan permintaan terhadap merk lipstik lain yang belum naik (relatif lebih murah) sebut merek B.
- Kegunaan Marginal (Marginal utility)
Misalnya : andaikan seseorang membeli baju warna "merah" dia bersedia membayar dengan harga yang tinggi. Tetapi jika ditambah lagi permintaannya dan seterusnya terhadap baju "merah" tersebut, dia akan menambah permintaanya, tetapi dengan harga yang rendah dibandingkan harga semula barang itu. Hal ini dikenal dengan "Hukum tambahan kepuasan yang semakin berkurang" (the law of diminishing marginal utility).
Dari penjelasan sebelumnya diasumsikan bahwa yang mempengaruhi permintaan adalah tingkat harga. Namun dalam kenyataannya dapat terjadi perubahan dalam kuantitas yang diminta tanpa terjadi perubahan harga, atau terjadi perubahan harga tetapi tidak diikuti perubahan permintaan.
Faktor-faktor ini dipengaruhi oleh :
- Jumlah pembeli
Semakin banyak permintaan terhadap suatu barang dalam tingkat harga yang tetap, akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Pertambahan permintaan ini dapat terjadi bila adanya pertambahan penduduk, perbaikan transportasi sehingga jalur arus barang dapat adanya promosi terhadap produk tertentu.
- Tingkat penghasilan
Semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang, cenderung akan menaikkan permintaannya terhadap produk tertentu.
- Perubahan harga barang lain
Jenis barang tersebut dibedakan atas :
- Barang pelengkap (komplementer)
Penurunan harga suatu produk tertentu, akan menaikkan permintaan barang lain. Misalnya : sepeda motor, bensin dan oli.
- Barang pengganti (subtitusi)
Kenaikan harga suatu barang akan menurunkan permintaannya, sementara permintaan terhadap barang subtitusinya akan bertambah. Misalnya : kopi dengan teh.
- Barang bebas (independen)
Barang yang mempunyai hubungan (pengaruh) timbal balik satu dengan yang lain.Musim atari selera, perubahan terhadap permintaan akan barang dipengaruhi oleh saat-saat musim tertentu dari tingkat selera yang berbeda-beda di suatu tempat. Misalnya : saat musin hujan permintaan akan payung meningkat, hari besar seperti hari raya, permintaan dari keseluruhan jenis barang cendeung menaik, dan permintaan akan metode pakaian tertentu yang disesuaikan dengan selera.
Harapan terhadap yang akan datang, faktor psikologis akan mempengaruhi tingkat permintaan seseorang terhadap jenis produk tertentu. Pengaruh ini disebabkan perkiraan yang cenderung terjadi pada masa yang akan datang. Andaikan telah diramalkan bahwa pada saat mendatang terjadi kekacauan politik, terjadi kenaikan yang tinggi, maka saat sekarang tingkat permintaan menjadi bertambah tinggi.
Teori Penawaran
Penawaran (S, supply) adalah jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada tingkat harga tertentu, dalam jangka waktu tertentu, caterisparibus.
Kurva penawaran adalah naik dari kiri bawah ke kanan atas, sehingga dikenal dengan arah garis yang positif. Artinya, makin tinggi harga, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan, sebaliknya, makin rendah harga, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Prinsip penawaran ini yang kemudian dikenal dengan hukum penawaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kurva penawaran demikian adalah :
- Pengaruh penghasilan
Semakin tinggi nilai harga maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, hal ini disebabkan karena dorongan memperoleh penerimaan (penghasilan) yang semakin bertambah.
- Pengaruh subtitusi
Kalau harga jual suatu barang tidak cukup tinggi, untuk menutupi biaya produksi maka tenaga modal dan produsen lebih baik dipergunakan untuk menghasilkan barang lain yang lebih menguntungkan, sebaliknya, harga jual yang lebih tinggi cenderung menaikan tingkat produksinya, sehingga jumlah barang yang ditawarkan semakin meningkat.
- Pengaruh biaya produksi
Pertambahan jumlah produksi akan menaikkan biaya produksinya, tetapi pertambahan tersebut tidak selalu proporsional, akibat berlaku hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (the law of diminishing return). Artinya, semakin bertambah jumlah biaya produksi per satuan maka harga barang yang ditawarkan semakin menaik, dan sebaliknya.
Dari gambar yang telah diuraikan, terlihat bahwa jumlah barang yang ditawarkan hanya dipengaruhi oleh biaya produksi yang akhirnya ditentukan melalui tingkat harga yang ditawarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran suatu barang selain tingkat harga, adalah :
- Jumlah produsen
Semakin banyak jumlah produsen, jumlah barang yang ditawarkan semakin bertambah.
- Teknik produksi
Cara memproduksi dan tersedianya bahan baku untuk menghasilkan suatu barang akan mempengaruhi tingkat penawaran atas barang tersebut. Semakin banyak penggunaan teknologi sehingga pembuatan barang semakin efisien, cenderung menambah jumlah barang yang ditawarkan, sebaliknya, jika bahan baku mengalami kenaikan, maka cenderung jumlah barang yang ditawarkan sedikit pada tingkat harga yang lebih tinggi.
- Harga barang lain
Penawaran barang apakah bertambah atau berkurang serta tingkat harganya relatif terhadap pengaruh barang lain, apakah sifatnya komplimenter, subtitusi dan independen. Misalnya : andaikan harga barang subtitusinya cenderung bertambah dengan tingkat harga yang relatif rendah, maka cenderung penawaran barangnya akan menyesuaikan terhadap keadaan tersebut.
- Pengaruh perubahan harga di hari mendatang
Kecendrungan terjadi perubahan harga di hari mendatang akan mempengaruhi tingkat penawaran barang pada saat sekarang. Jika terjadi kenaikan harga barang pada hari mendatang, penawaran untuk sekarang cenderung diturunkan, dan sebaliknya.
Keseimbangan Pasar
Setelah pembahasan tentang penawaran dan permintaan dapat diamati bahwa di dua sisi tersebut mempunyai kekuatan yang masing-masing saling dipertahankan sesuai dengan tujuannya masing-masing. Agar dapat terjadi penyesuaian diantara permintaan dan penawaran perlu disepakati tingkat harga dan kuantitas yang masing-masing permintaan dan penawaran bersedia pada tingkat tersebut. Harga pasar dan jumlah yang diperjualbelikan barang tertentu bila terjadi interaksi antara permintaan dan penawaran, yaitu terjadi kombinasi dan dipertemukan dipasar serta bersama-sama menimbulkan tawar-menawar baik di tingkat harga dan kuantitas.
Pengertian pasar lebih luas daripada sekedar tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual-beli, tetapi mencangkup keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa. Penentuan tingkat harga dan kuantitas tertentu terjadi dalam interaksi dan tawar-menawar antara pembeli dan penjual yang akan terjadi satu harga barang tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau dibeli (Qa) sama dengan jumlah yang dijual (Qs). Harga inilah yang disebut harga pasar atau harga keseimbangan (equilibrium price).
Sebagai contoh dapat ditunjukan seperti berikut ini :
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada harga pasar yang tinggi yaitu pada tingkat harga jual 950 akan menawarkan barang dengan jumlah yang banyak sebesar 400, tetapi pembeli tidak ada, hal ini mengakibatkan kecendrungan harga menjadi turun, sebaliknya, pada harga yang nol (tidak mempunyai nilai), jumlah permintaan sangat banyak yaitu 400, tetapi jumlah penjual yang ingin menjual pada tingkat harga tidak ada, sehingga cenderung harga menjadi naik. Harga keseimbangan terjadi pada saat jumlah permintaan dan penawaran sama yaitu 300 pada tingkat harga 300.
Dalam kasus ini dapat disimpulkan, bahwa untuk harga diatas harga keseimbangan yaitu diatas 300 terjadi kelebihan penawaran, sedangkan di bawah harga keseimbangan yaitu dibawah 300, terjadi kelebihan penawaran.
Pengertian pasar lebih luas daripada sekedar tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual-beli, tetapi mencangkup keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak antara penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa. Penentuan tingkat harga dan kuantitas tertentu terjadi dalam interaksi dan tawar-menawar antara pembeli dan penjual yang akan terjadi satu harga barang tertentu, yaitu harga dimana jumlah yang mau dibeli (Qa) sama dengan jumlah yang dijual (Qs). Harga inilah yang disebut harga pasar atau harga keseimbangan (equilibrium price).
Sebagai contoh dapat ditunjukan seperti berikut ini :
Dari tabel diatas terlihat bahwa pada harga pasar yang tinggi yaitu pada tingkat harga jual 950 akan menawarkan barang dengan jumlah yang banyak sebesar 400, tetapi pembeli tidak ada, hal ini mengakibatkan kecendrungan harga menjadi turun, sebaliknya, pada harga yang nol (tidak mempunyai nilai), jumlah permintaan sangat banyak yaitu 400, tetapi jumlah penjual yang ingin menjual pada tingkat harga tidak ada, sehingga cenderung harga menjadi naik. Harga keseimbangan terjadi pada saat jumlah permintaan dan penawaran sama yaitu 300 pada tingkat harga 300.
Dalam kasus ini dapat disimpulkan, bahwa untuk harga diatas harga keseimbangan yaitu diatas 300 terjadi kelebihan penawaran, sedangkan di bawah harga keseimbangan yaitu dibawah 300, terjadi kelebihan penawaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar